Dari latar belakang sejarah diketahui bahwa nama Maluku sudah dikenal
dunia internasional paling tidak sejak abad 16/17 Masehi. Walaupun istilah
Maluku sendiri awalnya hanya menunjuk pada salah satu komunitas dengan geo
sosialnya yang terbatas (Moluko Kieraha, yang meliputi wilayah Maluku Utara
sekarang). Ketenaran nama Maluku dalam perspektif yang luas (Maluku Utara,
Tengah dan Selatan/Tenggara) dengan hasil rempah-rempah dan yang lainnya menjadikan
Maluku dalam perdagangan Asia dan Eropa ketika itu seperti nona manis (gadis
cantik) yang bijak dan menawan hati setiap nyong/abang, bung, sampe tiu/wate
deng tete-tete dong (orang laki-laki) bergairah dan memperebutnya.
Rupanya kemerdekaan bagi orang Maluku memiliki kemiripan dengan
saudara-saudara setanah air di Aceh dan Papua. Benar bahwa “Kita telah
merdekaâ€. Tetapi kita miskin dan kita tertinggal (kalau bukan bodoh); kita
sama-sama rakyat Indonesia tetapi kita tidak punya kesempatan yang sama di
Negara ini; kita telah merdeka tetapi kita merasa tidak aman di negeri sendiri
dan bahkan tercabut dari ranah-ranah adatis peninggalan leluhur kita; Anak-anak
negeri Maluku diajak untuk menemukan eksistensi dan integritas diri sebagai
orang Maluku dalam budaya kita, karena dari sanalah kita berasal. Pekerjaan
rumah bagi kita semua adalah bagaimana menemukan hakekat kemanusiaan orang
Maluku yang benar-benar merdeka.
YANCE Z. RUMAHURU
BETA ORANG MALUKU: Catatan pinggir
terhadap etnisitas dan eksistensi orang Maluku
Seri Dialog 1: Refleksi Kemerdekaan
Nasionalisme Kaum Pinggiran: Dari Maluku, Tentang Maluku,
Untuk Indonesia
Halaman: 167 – 174
18-06-19-09-38-17-Pengantar---Catatan-pinggir-terhadap-etnisitas-dan-eksistensi-orang-Maluku---YZR.pdf
112910
2019-06-18 - 09:38:17