Isu
keragaman atau pluralisme mendapat perhatian berbagai kalangan dan isu ini
bukan baru muncul sekarang, tetapi telah menjadi bagian dari kehidupan manusia
sepanjang zaman. Secara makro, pluralisme dipahami sebagai paham yang
menjelaskan adanya perbedaan dalam satu masyarakat, mencakup berbagai aspek
kehidupan masyarakat seperti aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan
agama. Pada hakekatnya pluralisme menekankan kepelbagaian atau kemajemukan,
bukan ketunggalan atau keseragaman. Dalam konteks suatu masyarakat bangsa atau
negara, terdapat kepelbagaian suku dan sub-suku, budaya dan adat-istiadat,
bahasa, agama.
Pluralisme
merupakan fakta sosial yang tidak dapat diabaikan dalam proses pembelajaran
Pendidikan Agama Kristen (PAK). Oleh
karena kelompok-kelompok yang dijadikan subjek pembelajaran PAK adalah
individu-individu yang memiliki beragam identitas maka kemajemukan yang
dimiliki perlu dijadikan basis bagi seluruh pembelajaran PAK. Terkait dengan
kemajemukan sebagai konteks PAK dan perubahan-perubahan yang dialami
masyarakat, maka perlu dipikirkan kembali model pembelajaran PAK yang
menekankan pada pemahaman agama sendiri kepada suatu model yang melampuai
pembelajaran agama sendiri. Dalam hal ini pendidikan keagamaan yang menekankan
etika atau perilaku beragama perlu mendapat tempat dalam pembelajaran PAK.
Keragaman
Agama Sebagai Basis Pembelajaran Pak
Yance
Zadrak Rumahuru
Jurnal Mara Christy Vol. V
No. 2. Juli-Desember 2014
16-05-19-08-35-18-Abstract---Keragaman-Agama-sebagai-Basis-Pembelajaran-PAK---Yance-Zadrak-Rumahuru.pdf
354593
2019-05-16 - 08:35:18