Realitas berbangsa
dan bernegara Indonesia menunjukkan, bahwa pluralisme adalah sebuah kenyataan
yang tidak dapat dilepaspisahkan dengan konteks kehidupan manusia. Karena
manusia harus menyadari dirinya, bahwa dia tidak hidup untuk dirinya sendiri,
tetapi dia harus membutuhkan orang lain selaku patner untuk saling
berbagi, berproses, berdiskusi, belajar dan bermain (Siahaan 2004). Berkaitan
dengan itu, maka masing-masing individu harus hidup berdampingan dengan orang
lain, maka dia menyadari, bahwa ada hal lain yang dimiliki oleh orang lain di
luar dirinya sendiri yang harus dihargai dan dijadikan sebagai dasar untuk
hidup bersama. Pluralisme atau kemajemukan
dipahami sebagai hal yang tidak boleh terabaikan dalam kehidupan manusia.
Kemajemukan di Maluku secara khusus di Kepulauan Kei adalah sebuah kenyataan
yang dimiliki oleh masyarakat dimaksud.
Larvul Ngabal berperan
penting untuk menjaga kehidupan sosial masyarakat dari segi etika yang
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Artinya, larangan-larangan yang
tertuang dalam Hukum Nevnev, Hukum Hanilit, dan Hukum Huwear Balwirin memiliki
nilai etika yang bertujuan untuk menghargai dan menghormati sesama, sekalipun
berbeda. Jika larangan-larangan ini dipraktekkan, maka yang akan tercipta pola
hidup yang aman dan damai antara satu dengan yang lain. Hidup yang aman dan
damai tersebut, sejalan dengan falsafah hidup masyarakat Kepulauan Kei, yakni Ain
ni Ain. Falsafah hidup ini berperan untuk menyatukan masyarakat Kepulauan
Kei yang majemuk dalam aspek sosial, bahasa dan agama. Atas dasar kesadaran
kolektif yang tercipta sejak dulu, masyarakat Kepulauan Kei menyadari sungguh,
bahwa kearifan lokal yang dimiliki, mestinya dihidupi dan diaktualisasikan
dalam kehidupan mereka.
Weldemina Yudit Tiwery
Larvul
Ngabal and Ain ni Ain as a Unifying Pluralism in the Islands Kei Southeast
Maluku
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, Vol 6 No 1
April 2018, Hal 8-15
Department of Communication Science and Community
Development, Faculty of Human Ecology IPB, Wing 1 Level 5
Jalan Kamper, Kampus IPB
Darmaga Bogor, 16680, Indonesia
17-05-19-08-53-03-Abstrak---Larvul-Ngabal-dan-Ain-ni-Ain-sebagai-Pemersatu-Kemajemukan-di-Kepulauan-Kei-Maluku-Tenggara---Weldemina-Yudith-Tiwery.pdf
571181
2019-05-17 - 08:53:03