YAMRES PAKNIANY, ENDRIATMO SOETARTO, SOERYO ADIWIBOWO
ABSTRAK
Konflik di daerah kaya sumberdaya agraria, akibat perbedaan kepentingan
terus terjadi di Indonesia, termasuk di kawasan pertambangan emas Desa Hila,
Kecamatan Kepulauan Romang, Kabupaten Maluku Barat Daya. Konflik yang terjadi
di kawasan pertambangan emas Desa Hila adalah konflik horisontal yang
melibatkan masyarakat dengan masyarakat, namun di dalamnya terdapat elit-elit
lokal yang turut berperan. Masyarakat yang berkonflik adalah masyarakat yang
pro terhadap tambang dengan masyarakat yang kontra terhadap tambang.
Masing-masing aktor memiliki kepentingan yang berbeda terhadap sumberdaya di
Desa Hila. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi
kasus. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor penyebab konflik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor yang menyebabkan
terjadinya konflik, diantaranya faktor akses terhadap lahan, biaya konpensasi,
dan perekrutan tenaga kerja. Faktor-faktor ini terjadi, karena klaim sepihak
dan pengelolaan yang tidak efektif dilakukan oleh pemerintah desa dan
perusahaan. Manfaat dari pengelolaan dan pemanfaatan tersebut, hanya dirasakan
oleh aktor-aktor tertentu yang memiliki akses terhadap sumberdaya, sedangkan
aktor-aktor lain tidak mendapatkan manfaat.
Kata
kunci: Sumberdaya agraria, konflik, Maluku Barat Daya
Sodality – Jurnal Sosiologi Pedesaan
Volume 3 Nomor 2, Halaman 163-170
Agustus 2017
19-12-19-01-30-16-Abstract---Pertambangan-Emas-di-Wilayah-Maluku-Barat-Daya-Kutukan-atau-Berkah-Studi-Kasus-Konflik-Akses-Sumber-Agraria---Yamres-Pakniany.pdf
285343
2019-12-19 - 13:30:16