Johana Silvana Talupun
Pengarang : R.S. Sugirtharajah
Penerbit : Orbish book, Maryknoll, New York,
1998.
Jmlh
Halaman : xii + 148 halaman
Sugirtharajah
telah meletakan suatu dasar yang baru dalam dunia penafsiran Alkitab bahwa kini
telah terbuka ruang bagi masyarakat di Asia untuk bebas melakukan pembacaan
terhadap Alkitab. Suatu ruang yang dengannya masyarakat tidak harus terikat
pada pembacaan dan penafsiran Alkitab dari dunia Barat yang tentunya sangat
dipengaruhi oleh konteks yang terjadi di dunia sana. Setiap pembaca diberi
kesempatan untuk membaca dan menafsir teks Alkitab dengan mempertimbangkan latar
belakang budayanya.
Pada
bagian tertentu, Sugirtharajah menunjukkan bahwa teks Alkitab itu sendiri perlu
dikritisi dan bukan sekedar hasil pembacaan atau hasil tafsirnya. Memang ini
menarik dan baik sekali jika teks yang dikritisi itu dipandang dari sudut
tertentu walaupun hal itu sendiri bisa juga melahirkan suatu persoalan. Namun
catatan kritis saya bagi Sugirtharajah maupun penganut Sugirtharajah adalah
bahwa meskipun posisi baru poskolonial membuka ruang untuk membaca dan menafsir
teks dengan tidak selalu mengagungkan interpertasi Barat sebagai yang paling
benar dan harus diikuti, namun sejalan dengan itu pula maka pembaca di dunia
Timur tidak serta-merta menganggap dan memaksakan hasil bacaannya sebagai yang
paling benar dan menyalahkan hasil pembacaan yang lama.
KENOSIS: Jurnal Kajian
Teologi, IAKN Ambon
Volume 2 Nomor 1, Juni 2016
Halaman 90 – 101
16-07-19-06-38-26-Pendahuluan---Resensi-Buku---Asian-Biblical-Hermeneutics-and-Poskolonialism-Contesting-The-Interpretations---Johana-Silvana-Talupun.pdf
304222
2019-07-16 - 06:38:26