Konflik yang mengarah pada tindak kekerasan atas nama
agama sebagai penyebab, menjadi fenomena di berbagai tempat. Konflik Israel dan
Palestina, Islam dan Kristen di Afrika, konflik di Yaman, Zuriah dan diberbagai
belahan bumi adalah representasi dari fenomena sosial keagamaan secara global
yang dapat dilihat melalui media massa baik cetak maupun elektronik. Walaupun
sebagian besar kekerasan tersebut disebabkan oleh faktor politik (kekuasaan), ekonomi
(kesejahteraan), namun kecenderungan masyarakat memahaminya dari sisi agama.
Secara faktual hal ini bisa dilihat dari konflik Israel-Palestina, dimana
menimbulkan banyak protes, secara khusus dari dunia Islam maupun Indonesia yang
melakukan protes tidak saja karena persoalan kemanusiaan, tetapi karena
solidaritas keagamaan, sehingga melihat kasus tersebut sebagai konflik Islam
dan Israel. Hal ini berbeda dengan respons masyarakat Islam terkait dengan
krisis di Zuriah, maupun Yaman, seakan-akan kurang mendapat perhatian
masyarakat maupun media seperti konflik kekerasan yang terjadi antara
Israel-Palestina.
Dialog antar agama merupakan suatu hal yang sangat penting
dalam menciptakan suatu kesadaran bersama akan fakta keberagaman yang ada.
Selain itu untuk meminimalisir tindakan kekerasan dengan mengatasnamakan agama.
Upaya dialog antar agama yang diprakarsai oleh setiap elit agama merupakan
suatu rutinitas dari waktu kewaktu dan mudah untuk dilakukan. Bahkan dari
dialog tersebut dapat menciptakan suatu ruang yang kondusif atas dasar
toleransi setiap pemeluk agama. Seperti pengakuan ketua MUI maupun NU di
Kuningan bahwa Islam bisa bersahabat dan berdamai dengan semua agama, dengan
Kristen, Budha dan lain-lain. Ucapan-ucapan ini mau menegaskan bahwa Islam itu
agama yang terbuka dan pluralis.
Flavius Floris Andries
Prof. Dr. Mohtar Maso’ed (Promotor)
Dr. ZainalAbidin Bagir (Ko-promotor)
Pascasarjana Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
Diterima melalui Pos, 14 Maret 2013
Dialog yang Represif: Studi Kasus terhadap Dialog
MUI dan JAI di Kuningan
KONFLIK DAN DOMINASI
BUDAYA DALAM MASYARAKAT PLURAL
Harmoni, Jurnal Multikultural & Multireligius Volume 12
Nomor 1
Januari – April 2013, Halaman 61-73
12-06-19-08-08-40-Abstrak---Dialog-yang-Represif---Studi-Kasus-terhadap-Dialog-MUI-dan-JAI-di-Kuningan---Flavius-Floris-Andries.pdf
440003
2019-06-12 - 08:08:40