Artikel ini
ditulis merespon undangan Sinode GPM untuk membuat tulisan yang diorganisir
menjadi buku kumpulan karangan mensyukuri 80 tahun kehadiran dan kemandirian
GPM di bumi Maluku dan wilayah sekitarnya. Tulisan ini merupakan sebuah cara
kritis mendialogkan kembali Injil dan Adat, dalam apa yang disebut sebagai
‘ketimpangan’.
Ketimpangan
relasi agama dan adat di Maluku telah terjadi sejak awal perjumpaan agama-agama
besar dunia (terutama islam dan kristen) dengan kelompok-kelompok penganut
agama suku di negeri ini pada abad ke-13 M untuk agama Islam, dan untuk agama
Kristen terjadi pada abad ke-16 M. Agama dan adat merupakan sistem simbol dan
sistem nilai yang berfungsi menjembatani manusia dalam realitas kesehariannya
yang nyata dengan ha-hal yang transendeng serta hal-hal yang sesungguhnya lebih
besar.
Yance Z.
Rumahuru
Ketimpangan
Relasi Agama dan Adat di Maluku
Delapan
DEKADE GPM Menanam, Menyiram, Bertumbuh dan Berbuah
Teologi GPM dalam
Praksis Berbangsa dan Bermasyarakat
06-05-19-08-43-18-Pengantar-Singkat-_-Ketimpangan-Relasi-Agama-dan-Adat-di-Maluku---Yance-Rumahuru.pdf
1662626
2019-04-29 - 13:18:22