Febby Nancy Patty dan Elrianton
Muskita
Abstrak
Penafsiran teks Ulangan 15:1-18
menggunakan pendekatan historis kritis masih menyisakan pertanyaan teologis dan
terkesan bias. Alasannya karena pendekatan yang digunakan dalam mendeteksi
makna perikop ini masih terbatas, dan hanya menekankan dimensi iman. Tulisan ini
bertujuan untuk menggali makna teks dengan menggunakan pendekatan tafsir sosial.
Situasi sosial kemasyarakatan mesti dipertimbangkan dalam mendeteksi perikop ini.
Alasannya, teks ini merupakan teks yang lahir dan bertumbuh dalam situasi
sosial budaya, politik, dan ekonomi.Pendekatan sosio-historis dalam penafsiran
berfungsi menggali makna (nilai) yang kaya dan menyatu dengan situasi-situasi
tersebut.Hasil penafsiran menunjukkan, bahwa Tahun Sabbath dan Syemittah merupakan
pranata sosial yang menjamin hak-hak hidup kaum miskin dan para budak, berbagai
aturan sebagai pijakan etis dan teologis dalam membangun relasi sosial yang
berkualitas dan sikap kepedulian serta belarasa sebagai wujud solidaritas
kepada orang-orang miskin dan kaum yang tertindas yang selanjutnya
berkontribusi bagi masyarakat kepulauan.
Kata kunci: Tafsir, sosio-historis, pranata sosial,
kemiskinan, masyarakat kepulauan
KENOSIS: Jurnal Kajian
Teologi, IAKN Ambon
Volume 4 Nomor 2, Juni 2018
Halaman 24 – 44
09-08-19-02-18-13-abstract---Tafsir-Sosio-Historis-Terhadap-Ulangan-15-ayat-1-18-dan-Kontribusinya-bagi-Masyarakat-Kepulauan---Febby-Nancy-Patty-dan-Elrianton-Muskita.pdf
411323
2019-08-09 - 14:18:13