Jusuf Haries Kelelufna
Abstrak
Tulisan
ini dilatarbelakangi oleh perbedaan pendapat di antara denominasi gereja
mengenai jenis alat musik apa yang boleh dan yang tidak boleh digunakan, serta
aliran musik apa yang boleh dan yang tidak boleh dimainkan dalam ritual ibadah
gerejawi. Kitab Mazmur 150 mengemukakan berbagai aspek mengenai memuji TUHAN
termasuk penggunaan berbagai alat musik, itulah sebabnya penelitian ini
dilakukan dengan pendekatan analisis literer meliputi analisis leksikal dan
gramatikal terhadap Mazmur 150 dengan tujuan memberikan argumentasi biblis
tentang berbagai aspek dalam memuji TUHAN yang terdiri atas; Arti memuji TUHAN,
tempat memuji TUHAN, alasan memuji TUHAN, cara memuji TUHAN, serta para pemuji.
Hasil analisis terhadap teks Mazmur 150 kemudian didialogkan dengan ritual
ibadah gerejawi saat ini. Hasil analisis mengungkapkan
beberapa hal yaitu; Pertama, kata Ibrani halelûyÄh (pujilah TUHAN) adalah suatu tindakan yang
kontinu, melampaui batasan kebiasaan, bersifat pribadi, serta merupakan
ekspresi spontanitas dan kegembiraan jemaat. Memuji TUHAN seperti ini
dimungkinkan apabila dilakukan dalam bentuk ritual ibadah gereja yang
menggunakan musik dan tarian kontemporer. Kedua, tempat memuji TUHAN adalah
gereja tetapi juga suatu tempat di mana saja. Hal ini berarti musik dan tarian
adalah sesuatu yang “netral†untuk digunakan dalam ritual ibadah gerejawi
maupun digunakan di luar gereja. Ketiga, alasan kenapa seseorang memuji Tuhan
adalah sebagai bentuk ucapan syukur atas karya penyelamatan dan pemeliharaan
TUHAN. Hal ini menekankan perbedaan mendasar antara penyanyi lagu rohani
Kristen dengan pemuji TUHAN. Keempat, cara memuji TUHAN adalah dengan aktifitas
menyanyi diiringi permainan seperangkat set alat musik modern (band), disertai
dengan tari-tarian. Kelima, Para pemuji adalah pribadi-pribadi dengan seluruh
eksistensinya tetapi juga semua orang dalam satu komunitas (jemaat). Sifatnya
sebagai hubungan pribadi menjadikan musik dan tarian kontemporer jika digunakan
dalam ritual ibadah gerejawi maka ibadah tersebut akan lebih ekspresif dan
dinamis serta memberikan ruang bagi jemaat untuk lebih intim dengan TUHAN.
Kata
Kunci : Haleluyah, Musik, Tarian
KENOSIS: Jurnal Kajian
Teologi, IAKN Ambon
Volume 4 Nomor 1, Juni 2018
Halaman 1 – 22
22-07-19-08-38-06-Abstrak---Musik-dan-Tarian-Kontemporer-dalam-Ritual-Ibadah-Gerejawi-Analisis-Literer-Mazmur-150---Jusuf-Haries-Kelelufna.pdf
910611
2019-07-22 - 08:38:06