MENILISIK POTENSI FEMINIS PARA LELAKI

Realitas perempuan yang menjadi korban perdagangan manusia atau trafficking, bahkan kekerasan terselubung yang masih terjadi melalui pelabelan peran perempuan sebagai ibu rumah tangga yang disandingkan dengan label pasangannya sebagai sang kepala keluarga, tanpa ada tawar menawar tentang keseimbangan beban kerja dalam rumah tangga dengan sang kepala rumah tangga yang adalah suami atau partneryang seharusnya menjadi bapak rumah tangga dalam keluarga. Hal ini tentunya membuktikan bahwa kekerasan terhadap perempuan masih terjadi dimana-mana.

Sebagian besar laki-laki memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap perempuan, dan nilai-nilai budaya yang menjadi dasar konstruksi kepribadian laki-laki turut berpengaruh untuk mengembangkan rasa kepekaan ini.Sebagai laki-laki yang besar dalam konstruksi budaya patriarkhi, laki-laki ini lebih cenderung untuk memperjuangkan statusnya dalam suatu ikatan pernikahan, kecenderungan ini bersifat fleksibel, sejauh pencapaian komunikasi yang terbina dengan perempuan dalam hubungan keluargadapat disimpulkan bahwa laki-laki memiliki potensi bahkan kualitas femininis yang baik dalam kepribadiannya.


FIONA ANGGRAINI TOISUTA

MENILISIK POTENSI FEMINIS PARA LELAKI

Jurnal Kenosis IAKN Ambon

Volume 1 Nomor 2, Desember 2015

Halaman 164 – 186

Informasi File

29-05-19-08-38-42-Abstact---Menilisik-Potensi-Feminis-Para-Lelaki---Fiona-Anggraini-Toisuta.pdf

797060

2019-05-29 - 08:38:42
Download Abstrak Full Text
CopyRight © 2019. Create by CV.FR-SYSTEM