IDENTITAS KEKRISTENAN MALUKU DALAM KONTEKS MULTIKULTURAL (GLOBAL)

Masyarakat Indonesia merupakan rnasyarakat multikulturar yang terdiri dari beragam komunitas kultural dengan identitasnya yang unik dan beragam pula. Komunitas kultural dalarn konteks multikultur tidak hanya menyangkut etnisitas, ras, suku, maupun agama saja. Kultur dalam percakapan multikultur dimaknai lebih luas sebagai seperangkat nilai yang dihidupi suatu kelompok dan menyatukan mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Ada kesadaran kolektif yang terbangun yang bisa berdasarkan dari kesamaan etnis, ideologi, maupun nasib. Komunitas kultural dalam konteks multikultul dapat ditemui dalam wujud agama, suku, gender, dan seksualitas. Masing-masing komunitas kultural memiliki gambaran kolektif tentang diri mereka sebagai sebuah in group yang membedakan dengan yang lain (the other) sebagai out-group. Di dalamnya ada solidaritas internal yang meresap dalam kesadaran setiap individu yang berfungsi sebagai pengikat dan pemersatu.

Melalui Teologi Ina, orang Maluku mengakui bahwa semua manusia adalah saudara dan saudari, putra dan putri Allah yarrg mendiami tanah ibunya. Di tanah Ibu, Nusaina, terjadi perjumpaan antar manusia dengan ciptaan-ciptaan lain berlangsung. Relasi yang damai di tanah Nusaina memungkinkan semua orang dan semua ciptaan mengalami kasih Allah. Tanah dan laut adalah rahim lna, yang berlimpa makanan bergizi, gunung-gunung menggambarkan buah dadanya, sunqai-sungai mengalirkan aliran air susunya, hutan melambangkan perlindungan dan pengayomannya (Maz. 147:8-9; 148: 7-10).


Identitas Kekristenan Maluku dalam Konteks Multikultural (Global)

Weldemina Yudith Tiwery

Identitas Lokal dan Nasional dalam Konteks Mordenisasi Global

Informasi File

13-05-19-12-43-55-Pengantar-Singkat---Identitas-Kekristenan-Maluku-dalam-Konteks-Multikultural-Global---Weldemina-Yudith-Tiwery.pdf

613164

2019-05-13 - 12:43:55
Download Abstrak Full Text
CopyRight © 2019. Create by CV.FR-SYSTEM