WACANA KEKUASAAN DALAM RITUAL: STUDI KASUS RITUAL MA’ATENU DI PELAUW

Ritual ma’atenu atau disebut juga sebagai cakalele adat merupakan suatu ritual yang konon, berhubungan dengan perang. Dalam pelaksanaannya para peserta memperlihatkan kekebalan atau keperkasaan mereka, dengan memotong, mengiris dan menikam tubuh (muka, badan, tangan dan kaki) mereka dengan parang, pisau atau benda-benda tajam lain. Dalam pengamatan, pelaksanaan ma’atenu di Pelauw memiliki nilai religius dan kesakralan yang sangat penting bagi kehidupan komunitas setempat. Hal ini juga yang membedakan masyarakat negeri pelauw dengan masyarakat pada negeri-negeri lain yang tergabung dlam Uli Hatuhaha (Pelauw, Rohomoni, Kabau, Kailolo, dan Hulaliu), yang sejak dulu sama-sama melakukan ma’atenu.

Kekuasaan merupakan sesuatu yang menegangkan tetapi asyik dan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Interpretasi terhadap pelaksanaan ritual adat ma’atenu di Pelauw, pulau Haruku menunjukkan ritual komunal dalam kehidupan masyarakat di Pelauw yang dilakukan secara temporal tidak luput dari kepentingan. Dalam hal ini mendistribusikan kekuasaan yang terpusat pada pemimpin atau marga tertentu untuk menciptakan kekuasaan baru dan dirasakan oleh semua orang. Melalui ritual, pada satu sisi kuasa diproduksi dan pada sisi yang lain kuasa juga dpat dikonstruksi. Ma’atenu dengan sendirinya memiliki mana religius dan kesakralan dalam kehidupan anak-anak negeri Pelauw.


YANCE ZADRAK RUMAHURU

WACANA KEKUASAAN DALAM RITUAL:

Studi Kasus Ritual Ma’atenu di Pelauw

Dinamika Hubungan Adat dan Agama

Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan Kontemporer

Halaman: 279 – 301

Informasi File

18-06-19-02-39-06-Pendahuluan--WACANA-KEKUASAAN-DALAM-RITUAL-StudiKasus-Ritual-Ma’atenu-di-Pelauw---YZR.pdf

191877

2019-06-18 - 14:39:06
Download Abstrak Full Text
CopyRight © 2019. Create by CV.FR-SYSTEM