KRITIK TERHADAP IDEOLOGI IMPERIAL: MEMAKNAI SIMBOL YERUSALEM BARU DAN FUNGSINYA DALAM WAHYU 21:9-27

Kekuasaan adalah sebuah anugerah yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok orang untuk membangun atau memengaruhi kehidupan banyak orang. Tetapi kenyataan hidup memerhadapkan sesuatu yang sangat bertentangan. Tidak semua orang ketika memiliki kekuasaan, dapat memergunakan kekuasaan tersebut untuk kepentingan dan kemakmuran hidup bersama. Terkadang ketika sudah memiliki kuasa, si pemegang kuasa dapat saja bersikap semena-mena terhadap orang lain sehingga terjadilah apa yang disebut orang abuse power.

Yerusalem Baru bukanlah sebuah tempat tetapi merupakan komunitas ideal yang diharapkan. Sebuah visi menurut penulis Wahyu, yang mengacu dari pergumulan manusia sehari-hari, visi tentang transformasi umat Allah yang sudah dimulai dari masa sekarang/present. Transformasi tersebut mencakup berbagai aspek kehidupan umat (religio, sosial, politik, ekonomi, spiritual maupun ekologi). Sebuah visi yang bukan hanya pada tataran konseptual tetapi visi yang teraktualisasi dalam perjuangan bersama untuk mewujudkan nilai-nilai kebenaran, keadilan, pembebasan, kesetaraan dan kasih bagi seluruh ciptaan. Visi atau gagasan yang tetap relevan baik dalam komunitas Wahyu tetapi teristimewa dalam konteks Indonesia.


FEBBY NANCY PATTY

KRITIK TERHADAP IDEOLOGI IMPERIAL

Memaknai Simbol Yerusalem Baru dan Fungsinya dalam Wahyu 21:9-27

KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi, IAKN Ambon

Volume 1 Nomor 1, Juni 2015

Halaman 1 – 14

Informasi File

18-06-19-02-08-27-Abstract---KRITIK-TERHADAP-IDEOLOGI-IMPERIAL-Memaknai-Simbol-Yerusalem-Baru-dan-Fungsinya-dalam-Wahyu-219-27---Febby-Nancy-Patty.pdf

355761

2019-06-18 - 14:08:27
Download Abstrak Full Text
CopyRight © 2019. Create by CV.FR-SYSTEM